Usus besar (kolon) dan bagian bawah usus yang terhubung langsung ke anus (rektum) rentan terhadap kanker kolorektal. Penyakit ini, yang juga dikenal sebagai kanker kolon atau kanker rektum, merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena kasusnya terus meningkat, termasuk di Indonesia. Bahkan, kanker kolorektal menempati peringkat kedua dalam jumlah kasus tertinggi pada pria, mencapai 30.017 kasus pada tahun 2018. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali gejala dan langkah-langkah pencegahan yang efektif terhadap penyakit ini.
Gejala Kanker Kolorektal
Kanker kolorektal seringkali berkembang secara perlahan dari jaringan yang tidak normal di dinding kolon atau rektum. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai adalah:
1. Kram atau Nyeri Perut yang Berkepanjangan
Gejala ini seringkali diabaikan atau dianggap sebagai masalah pencernaan biasa. Namun, ketika nyeri berlanjut secara terus-menerus, perhatian lebih harus diberikan.
2. Penurunan Berat Badan yang Drastis
Penurunan berat badan yang tidak diinginkan dan cepat bisa menjadi tanda peringatan adanya masalah kesehatan, termasuk kanker kolorektal.
3. Anemia
Kekurangan darah atau anemia dapat terjadi akibat perdarahan kronis yang tidak terlihat secara langsung.
4. Kelelahan yang Berlebihan
Kelelahan yang tidak wajar tanpa sebab yang jelas juga bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan yang lebih serius.
5. Darah pada Feses
Adanya darah pada tinja, baik berwarna merah segar atau hitam, merupakan gejala yang harus segera diperiksakan.
6. Perubahan pada Pola Buang Air Besar
Perubahan tiba-tiba pada pola buang air besar, seperti diare, konstipasi, atau perubahan ukuran tinja, juga perlu diperhatikan.
7. Pendarahan pada Rektum
Pendarahan pada saat buang air besar atau terdapat darah pada kertas toilet setelah buang air besar juga bisa menjadi tanda adanya masalah.
Pencegahan Kanker Kolorektal
Untuk mencegah kanker kolorektal, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain:
1. Menjaga Pola Hidup Sehat
Olahraga teratur, pola makan sehat dengan mengonsumsi lebih banyak buah-buahan, sayuran, dan makanan tinggi serat, serta mengurangi konsumsi daging merah dan alkohol, dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker kolorektal.
2. Melakukan Deteksi Secara Rutin
Deteksi dini sangat penting. Bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini atau yang berusia 50 tahun ke atas, disarankan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin seperti guaiac fecal occult blood test, FIT, atau kolonoskopi.
3. Menghindari Gaya Hidup Tidak Sehat
Merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan merupakan faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker kolorektal. Menghindari gaya hidup ini adalah langkah penting dalam pencegahan penyakit.
Untuk itu, kesadaran akan gejala kanker kolorektal dan upaya pencegahan yang tepat sangatlah penting. Dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan secara teratur, kita dapat mengurangi risiko terkena penyakit yang mematikan ini. Yuk, jaga kesehatan usus kita dan waspadai kanker kolorektal!