Keputihan Berwarna Hijau
Penyakit

Berbahayakah Keputihan Berwarna Hijau?

Keputihan sebenarnya adalah kondisi yang normal dialami oleh setiap wanita. Walaupun begitu, sebenarnya ada keputihan yang sifatnya normal dan juga abnormal, salah satunya adalah keputihan berwarna hijau. Karena itulah, sebagai wanita sebaiknya Anda mengetahui beberapa hal tentang keputihan di bawah ini.

Keputihan berwarna hijau

Keputihan yang Normal dan Abnormal

Keputihan atau yang juga dikenal dengan sebutan vaginal discharge ini merupakan cairan atau lendir yang keluar dari vagina wanita. Kehadiran Keputihan ini sebenarnya memiliki fungsi untuk membantu mengeluarkan sel-sel mati serta kuman yang ada di dalam tubuh. Sehingga vagina pun jadi tetap bersih dan terhindar dari iritasi atau infeksi.

Keputihan Normal

Keputihan yang normal umumnya memiliki ciri seperti berwarna bening ataupun putih susu, atau berwarna putih pekat dan sedikit kecoklatan bila terjadi sebelum waktu menstruasi, teksturnya encer ataupun sedikit kental, tidak memiliki bau, dan umumnya keluar dengan jumlah setengah hingga satu sendok teh (2-5 ml). Walaupun begitu, warna, kekentalan dan jumlah keputihan yang keluar bisa saja berbeda di setiap wanita.

Keputihan juga bisa keluar dengan konsistensi yang lebih kental di saat-saat tertentu seperti ketika ovulasi, di masa menyusui, saat gairah seksual muncul, ketika hamil, menggunakan alat kontrasepsi dan juga sekitar seminggu sebelum waktu menstruasi.

Keputihan yang normal ini tentu tidak butuh penanganan apapun, karena bukan suatu hal yang harus dikhawatirkan karena tidak berbahaya. Namun, ada juga keputihan abnormal, yang merupakan keputihan yang seharusnya diwaspadai.

Keputihan Abnormal

Keputihan abnormal atau keputihan yang tidak normal ini biasanya memicu rasa tidak nyaman, mengganggu, muncul dengan keluhan lainnya, dan bisa jadi sebuah tanda bahaya atau adanya penyakit tertentu. Karena itulah sebaiknya para wanita mengetahui seperti apa keputihan yang abnormal.

Ada beberapa ciri di mana keputihan bisa disebut tidak normal, yaitu memiliki bau yang tidak sedap seperti bau busuk ataupun bau amis dan baunya menyengat, jumlahnya meningkat tidak seperti biasanya, keputihan berwarna hijau, kuning atau keabuan dan bertekstur kental ataupun menggumpal, vagina terasa gatal ataupun nyeri, area vulva kemerahan dan bengkak, serta keluar darah dan nyeri ketika berhubungan seksual ataupun di luar waktu menstruasi.

Keputihan abnormal ini pun seringkali membuat wanita merasa nyeri panggul serta nyeri ketika buang air kecil.

Ada banyak penyebab keputihan abnormal seperti keputihan berwarna hijau, seperti infeksi bakteri ataupun penyakit menular seksual. Untuk lebih memahaminya, berikut penjelasan lengkapnya.

Penyebab Keputihan Berwarna Hijau

Ada beberapa penyebab yang bisa memicu munculnya keputihan berwarna hijau, yaitu:

1. Infeksi bakteri atau vaginosis bakterialis

Infeksi bakteri di vagina atau vaginosis bakterialis ini dapat menyebabkan vagina mengeluarkan cairan keputihan berwarna hijau, yang juga berbau amis serta munculnya rasa terbakar atau perih ketika Anda buang air kecil.

Penyebab vaginosis bakterialis ini karena adanya gangguan pada keseimbangan bakteri baik dan jahat di area vagina. Ketika bakteri jahat memiliki jumlah lebih banyak dibanding bakteri baik, maka ini menyebabkan terjadinya infeksi dan akhirnya gejala-gejala tadi bisa dirasakan wanita.

Ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat di area vagina ini bisa terjadi karena kebiasaan merokok, sering berganti-ganti pasangan seksual, melakukan seks anal ataupun oral tanpa menggunakan kondom, dan juga karena mencuci vagian dengan menggunakan sabun yang tidak tepat.

Vaginosis bakterialis ini umumnya akan sembuh dengan sendirinya. Namun bila vaginosis bakterialis ini terjadi pada ibu hamil, ada baiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan. Umumnya dokter akan memberikan antibiotik untuk keputihan berwarna hijau, bila disebabkan oleh infeksi bakteri atau vaginosis bakterialis ini.

2. Trikomoniasis

Trikomoniasis Penyebab Keputihan berwarna hijau

Trikomoniasis adalah penyebab umum terjadinya keputihan yang berwarna hijau pada wanita. Merupakan penyakit menular seksual yang terjadi karena infeksi parasit Trichomonas vaginalis, yang bisa menular melalui hubungan seksual ataupun berbagi alat bantu seks dengan penderita.

Tidak sedikit wanita yang mengalami trikomoniasis ini menyadari kalau dirinya tertular. Namun gejala yang bisa terlihat jelas adalah munculnya keputihan yang berwarna hijau serta teksturnya menggumpal. Ciri lain yang biasanya terlihat adalah bau amis yang menyengat dari vagina, terjadi perdarahan vagina, nyeri ketika buang air kecil ataupun saat berhubungan seksual, dan vagina terasa gatal.

Gejala-gejala trikomoniasis tersebut bisa muncul dalam kurun waktu 5 sampai 28 hari setelah seseorang terinfeksi parasit penyebab penyakit tersebut. Gejalanya memang bisa dibilang mirip dengan gejala penyakit menular seksual yang lain. Karena itu, umumnya diperlukan pemeriksaan dokter untuk memastikan diagnosisnya.

Serupa dengan vaginosis bakterialis, penderita trikomoniasis juga umumnya diberikan antibiotik untuk pengobatan. Dan sebaiknya dilakukan penanganan segera dan hingga tuntas, agar tidak meningkatkan risiko komplikasi, seperti penularan penyakit menular seksual lainnya dan meningkatkan risiko bayi lahir dengan prematur atau berat badan yang kurang bila terjadi pada ibu hamil.

Keputihan Hijau Ketika Hamil

Keputihan saat hamil

Para wanita hamil umumnya mengalami lebih banyak keputihan dari biasanya. Ini terbilang normal, karena keputihan yang keluar akan membantu mencegah terjadinya infeksi pada vagina dan rahim. Umumnya keputihan ini akan lebih banyak terjadi di usia awal kehamilan dan juga mendekati waktu persalinan.

Keputihan yang normal pada ibu hamil tentunya tidak menyebabkan rasa sakit, berwarna bening atau putih susu, tidak memiliki bau, dan tidak ada gejala penyerta lainnya.

Namun, bukan berarti ibu hamil tidak bisa mengalami keputihan abnormal. Karena ibu hamil pun harus lebih waspada pada gejala keputihan abnormal, seperti karena vaginosis bakterialis ataupun trikomoniasis.

Ketika ibu hamil mengalami infeksi bakteri seperti vaginosis bakterialis dan trikomoniasis ini, dan tidak diobati dengan segera dan dengan tepat, maka ini dapat menyebabkan kemungkinan kelahiran prematur dan bayi lahir dengan berat badan yang rendah. Yang tentunya ini akan memengaruhi tumbuh kembang bayi dan kesehatannya secara keseluruhan.

Baca Juga: Berbahayakah Keputihan Saat Hamil? Temukan Jawabannya Di Sini!

Cara Mencegah Keputihan Berwarna Hijau

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya keputihan abnormal yang berbahaya ini, yaitu dengan menggunakan pakaian dalam yang berbahan katun sehingga mudah menyerap keringat dan menghindari area intim terlalu lembab yang dapat memicu pertumbuhan bakteri yang berlebihan, mencuci vagian dari arah depan ke belakang setelah buang air kecil ataupun besar, jangan gunakan pembersih vagina karena bisa membunuh bakteri baik di vagina, hindari menggunakan celana yang terlalu ketat, sering mengganti pakaian dalam, hindari penggunaan produk di area intim seperti sabun ataupun pantyliner yang memiliki kandungan parfum, tidak berganti-ganti pasangan seksual, dan hindari berbagi alat bantu seks dengan orang lain.

Bila Anda merasakan adanya gejala yang sudah disebutkan sebelumnya, seperti munculnya keputihan yang berwarna, keputihan berbau tidak sedap, area intim berbau, muncul rasa gatal, panas dan nyeri di vagina, serta nyeri ketika buang air kecil ataupun saat berhubungan seksual, ada baiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

Related posts

Bahaya Rokok bagi Kesehatan dan Lingkungan: Mengapa Anda Harus Berhenti Merokok

Ozil Santika

Manfaat Luar Biasa Makanan Pedas bagi Kesehatan

Ozil Santika

Penyakit Diare: Gejala, Penyebab Dan Cara Mengobatinya

admin