Sedentary lifestyle atau gaya hidup sedentari adalah pola hidup tidak sehat di mana seseorang cenderung malas bergerak atau melakukan aktivitas fisik. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), sedentary lifestyle terjadi saat seseorang melakukan aktivitas di luar tidur dengan tingkat aktivitas yang mengeluarkan kalori kurang dari 1,5 METs.
Menurut World Health Organization (WHO), gaya hidup sedentari dapat menyebabkan kematian dan sering terjadi di berbagai belahan dunia.
Dampak Sedentary Lifestyle
Gaya hidup sedentari dapat menyebabkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan, termasuk:
- Meningkatkan risiko obesitas
- Meningkatkan risiko diabetes
- Meningkatkan risiko penyakit jantung
- Memicu terjadinya gangguan mental
Bagaimana Cara Mengatasi Gaya Hidup Sedentari?
Mengatasi sedentary lifestyle dapat dimulai dengan langkah-langkah kecil yang dapat berdampak besar, antara lain:
- Melawan rasa malas untuk bergerak dan aktif
- Meluangkan waktu setidaknya 20 menit untuk melakukan peregangan otot
- Memperbanyak aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang
Dengan mengadopsi gaya hidup yang lebih aktif, seseorang dapat mengurangi risiko dampak buruk dari gaya hidup sedentari dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.