Penyakit Edema yang jarang dikenali
Penyakit

Ketahui Penyakit Edema: Penyebab, Gejala, & Mengatasinya

Sebagian orang masih belum familiar dengan istilah penyakit edema. Biasanya edema sering dialami oleh wanita dewasa. Namun, tidak menutup kemungkinan juga bisa dialami oleh semua orang tanpa mengenal jenis kelamin dan usia. Maka, dari itu yuk kenali penyakit ini agar kamu lebih waspada.

Apa Itu Edema?

Edema merupakan suatu kondisi ketika tubuh mengalami pembengkakan karena penumpukan cairan pada jaringan tubuh. Terjadinya edema menandakan adanya kebocoran cairan tubuh melalui dinding pembuluh darah. Pembengkakan dapat terjadi di seluruh area tubuh, tapi umumnya yang paling terlihat pada daerah tangan, lengan, telapak, engkel, dan kaki.

Baca Juga: Tetap Bugar dan Bebas Penyakit, Begini Cara Menjaga Kesehatan Tubuh

Berdasarkan tempat terjadinya, edema dibagi dalam beberapa jenis, yaitu:

  1. Edema perifer, umumnya menyerang kaki, pergelangan kaki, tangan, dan lengan.
  2. Edema pedal, pembengkakan yang terjadi pada betis dan kaki bagian bawah yang biasanya banyak terjadi pada wanita hamil dan pasien usia lanjut.
  3. Limfedema, terjadi pada saluran getah bening sebuah jaringan yang berfungsi untuk menyaring kuman dari tubuh 
  4. Edema paru, terkumpulnya cairan pada rongga paru-paru sehingga pasien kesulitan bernapas.
  5. Serebral, pembengkakan pada otak yang terjadi karena benturan keras.
  6. Makula, pembengkakan pada bagian makula mata yang terletak di tengah retina.

Penyebab Terjadinya Edema

Penyakit Edema, Pembengkakan Pada Kaki
Source: Klikdokter.com

Penyebab edema bermacam-macam, dalam kasus ringan edema dapat terjadi akibat terlalu lama duduk atau berdiri, cedera ringan, konsumsi garam berlebih, gejala sindrom premenstruasi, maupun karena kehamilan.

Selain itu, edema juga dapat terjadi karena mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka panjang, seperti obat antiinflamasi nonsteroid, obat kortikosteroid, obat estrogen, obat tekanan darah tinggi, dan obat anti diabetes.

Terkadang edema juga disebabkan oleh penyakit yang lebih serius seperti, gagal jantung, sirosis hati, penyakit ginjal, penyumbatan pembuluh darah, reaksi alergi, gangguan pada aliran cairan getah bening, serta infeksi.

Waspadai Gejala Edema

Gejala edema tergantung dari penyebab yang mendasarinya, tapi secara umum bengkak, sesak, dan nyeri adalah gejala yang sering dirasakan. Terkadang lapisan kulit juga terlihat sedikit renggang sehingga ketika ditekan akan terbentuk cekungan pada kulit dan perlu waktu lama untuk kembali ke posisi semula.

Gejala bengkak yang terjadi biasanya terlihat di sore atau malam hari, namun akan membaik pada pagi hari saat bangun tidur. Lantaran terjadi pembengkakan tubuh di malam hari, beberapa pasien juga mengalami kenaikan berat badan sebesar 2 kg dibandingkan saat pagi hari.

Pasien dengan edema berat bahkan bisa mengalami gejala seperti, kesulitan bernapas, sesak napas, dan nyeri dada. Jika kamu sering mengalami gejala tersebut, alangkah baiknya untuk mengonsultasikan permasalahanmu pada dokter. Hal tersebut karena dokter yang bisa menilai dengan tepat gejala yang kamu alami mengarah pada edema atau penyakit lain.

Bagaimana Cara Mengatasi Edema?

Untuk mengatasi pembengkakan yang sudah terjadi, dokter akan memberikan beberapa jenis penanganan, yaitu:

1. Pembatasan Asupan Cairan

Agar pembengkakan yang terjadi tidak semakin parah, maka dokter menganjurkan pasien untuk membatasi asupan cairan yaitu dengan mengurangi minum air putih. Dokter juga menganjurkan pasien membatasi konsumsi garam dalam makanan dan minuman karena dapat memperparah pembengkakan.

2. Pemberian Obat-obatan

Cairan yang terperangkap dalam jaringan akan dikeluarkan dalam bentuk urin dengan menggunakan obat diuretik. Dokter mungkin akan meresepkan obat dengan kandungan furosemide, seperti lasix, uresix, edemin, diuvar, farsix, atau roxemid.

3. Peningkatan Albumin

Albumin dalam darah berfungsi menahan garam dan cairan agar tidak bocor ke jaringan tubuh. Pasien dengan edema dianjurkan untuk meningkatkan kadar albumin dengan mengonsumsi makanan tinggi protein, seperti daging, telur, susu, keju, ikan, dan kacang-kacangan. 

4. Cuci Darah

Prosedur cuci darah identik dengan pasien yang mengalami gagal ginjal. Pasien dengan gagal ginjal berpotensi menyebabkan edema karena ginjal tidak dapat bekerja optimal dalam membuang kelebihan cairan, elektrolit, dan garam dari tubuh. Maka, dokter juga akan merekomendasikan prosedur cuci darah pada pasien edema akibat gagal ginjal.

Selain penangan dokter, kamu juga bisa mengatasi edema dengan penanganan mandiri di rumah. Cara yang bisa kamu lakukan, yaitu makan makanan sehat dan kurangi konsumsi garam, berolahraga secara rutin, hindari konsumsi rokok dan alkohol, serta kompres dingin pada bagian tubuh yang bengkak.

Edema merupakan penyakit yang membuat penderitanya kurang nyaman. Dengan mengetahui penyebab dan gejala edema kamu bisa lebih waspada ketika mengalaminya. Jika kamu mengalami edema di seluruh tubuh atau menimbulkan gejala sesak napas segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Related posts

Demam Berdarah – Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

Ozil Santika

Kanker Serviks, Bisa Disembuhkan?

Ozil Santika

Mengenal Hepatitis Lebih Dekat melalui Hari Hepatitis Sedunia

Ozil Santika