Ranitidin Obat Apa
Obat

Ranitidin Obat Apa? Inilah Manfaat Dosis dan Efek Sampingnya!

Jika kamu mencari tahu ranitidin obat apa, kemungkinan besar kamu atau orang terdekat sedang mengalami gangguan pada lambungnya. Memang pada dasarnya obat yang dikonsumsi setelah makan ini memang erat dengan pengobatan penyakit lambung.

Ranitidin Obat Apa?

ranitidin obat apa
Sumber: sttc.ariegm.app

Memang masih banyak yang belum akrab dengan obat ini, karena masih banyak orang yang masih enggan memeriksakan penyakit lambung yang mereka rasa masih ringan. Bahkan beberapa orang mengasumsikan obat maag seperti promag lebih ampuh untuk mengatasinya.

Hal ini tidak bisa dipungkiri adanya, karena ranitidin memang hanya bisa kamu konsumsi, dengan anjuran dokter saja. Karena obat penyakit lambung ini memang termasuk jenis antasida, antirefluks dan antiulserasi yang perlu resep dokter untuk dosis dan pemakaiannya.

Baca Juga: Furosemide, Obat Apotik Penurun Bengkak

Ranitidin pernah menjadi salah satu obat yang pernah dilarang edar, hal ini karena terindikasi adanya kontaminan zat MDMA yang dapat memicu kanker. Namun pada penelitian ulang ternyata hal tersebut disanggah dan akhirnya kembali bisa diedarkan di pasaran.

Jika ditanya ranitidin obat apa? Sebenarnya jenis obat ini memiliki kecocokan untuk pengobatan kondisi pasien yang memiliki penyakit berkaitan dengan asam lambung berlebih. Dengan kata lain ranitidin adalah obat penurun atau pengontrol asam lambung yang tepat, jika diminum sesuai anjuran dokter.

Namun obat ini juga dipercaya dapat mengobati beberapa penyakit lambung lain seperti tukak lambung, hiperasiditas lambung, infeksi bakteri H Pylori, dan beberapa penyakit lambung lain. Bahkan menurut beberapa pakar obat ini juga ampuh untuk terapi tukak akibat penggunaan OAINS.

Dapatkan banyak data prospek dari internet dengan memiliki website bisnis. Hubungi jasa pembuatan website sekarang  

Dosis dan Indikasi Ranitidine

indikasi ranitidin
Sumber: Pexels.com

Pada dasarnya karena termasuk obat keras, maka dosis pemakaian setiap pasien berbeda tergantung penyakit yang mereka derita. Namun kamu tidak bisa asal menggunakan obat ini tanpa seizin atau resep dokter yang jelas.

1. Tukak Lambung

Untuk penyakit ini biasanya dokter akan menyarankan pemakaian obat dalam bentuk tablet, dengan dosis 150 mg yang terbagi 2 kali minum dalam sehari. Untuk mendapatkan hasil maksimal baru bisa dilihat setelah penggunaan 2 minggu jalan.

2. Tukak Duodenum

Penyakit kedua memiliki kasus pemecahan yang cukup sulit, sehingga butuh waktu penggunaan 4-8 minggu untuk bisa terlihat. Dosis yang harus dikonsumsi tergantung kondisi pasien, yaitu antara 150 mg/sehari 2 kali minum atau 300 mg/hari untuk 1 kali minum

3. Peradangan pada Saluran Pencernaan Atas

Ranitidin juga cocok untuk pengobatan pasien pengidap penyakit peradangan pada saluran pencernaan atas, pemakaian ranitidin bentuk injeksi lebih disarankan. Dosisnya berbeda tergantung kondisi dan umur, namun untuk dewasa biasanya butuh 50 mg pada intravena (utama), 0,125-0,25 mg/kg berat pasien/jam (lanjutan).

Pada usia dewasa biasanya juga akan diberikan secara oral dengan dosis 150 mg/sehari 2 kali minum. Sedangkan pada anak dosisnya hanya 1 mg/berat pasien melalui intravena, dosis ini hanya dibatasi hingga 50 mg saja. Pemberiannya bertahap tiap 6-8 jam, tidak sekaligus 50 mg.

4. Asam Lambung Berlebih

Bagi kamu yang memiliki riwayat asam lambung berlebih, pasti kamu tidak asing dengan dosis ranitidin injeksi ini. Pasalnya dalam sehari kamu membutuhkan dosis 1 mg/berat pasien/jam, dan bisa naik 0,5 mg lagi setelah 4 jam, jika dirasa pasien membutuhkan nya.

Dapatkan banyak data prospek dari internet dengan memiliki website bisnis. Hubungi jasa pembuatan website sekarang  

Efek Samping

efek samping ranitidin
Sumber: Pexels.com

Walaupun memiliki banyak manfaat untuk pengobatan penyakit lambung, namun pemakaian terlalu sering dapat memicu beberapa efek samping pada pasien. Kebanyakan pasien akan mengeluhkan hal yang sama mulai dari kepala pusing, insomnia, halusinasi, mual, muntah, sembelit dan muncul ruam.

Tidak hanya itu, pasien dengan pemakaian dosis tinggi dapat merasakan nyeri sendi dan nyeri otot, gelisah berlebih, rambut rontok hingga kehilangan libido. Maka dari itu penggunaan ranitidin harus senantiasa dalam pengawasan dan anjuran resep dokter.

Baca Juga: Ketahui Segala Hal Penting Tentang Efek Samping Obat!

Obat keras ini tidak disarankan untuk pasien yang memiliki riwayat porfiria akut, penyakit paru kronis, diabetes, gangguan jantung, gangguan ginjal dan hati pada anak. Selain itu beberapa kategori ibu hamil dan menyusui juga harus mendapatkan penanganan khusus.

Itulah penjelasan tentang ranitidin itu obat seperti apa. Dari penjelasan di atas pastinya kamu sudah bisa tahu, ranitidin obat apa, dosis, dan juga efek sampingnya. Sebelum mengkonsumsinya, pastikan kamu mendapatkan obat ranitidin yang 100% asli di apotik terpercaya, seperti Apotik Puji

Selain lengkap, Apotik Puji juga melayani pesan obat secara online supaya kamu tidak harus antri berlama-lama. Semoga bermanfaat!

Related posts

Punya Flek Hitam di Wajah? Ini Penyebab dan Obat Kokoloteun di Apotik

admin

Golongan dan Jenis-Jenis Narkotika

admin

Rekomendasi Obat Flu & Batuk Andalan Keluarga

admin