Penyakit Cacar Monyet
Penyakit

Mengenal Penyakit Cacar Monyet atau Monkeypox

Wabah cacar monyet atau yang disebut juga dengan monkeypox beberapa waktu terakhir memicu munculnya kekhawatiran akan penyakit ini. Karena, siapapun bisa tertular penyakit ini, meskipun yang paling rentan tertular adalah orang dewasa muda, remaja dan juga anak kecil ataupun bayi. Bukan hanya itu, bahkan ada sekitar 10% kasus kematian, yang sebagian besarnya adalah anak-anak.

Lalu bagaimanakah cara penyebaran monkeypox ini? Nah, Anda harus memahami betul tentang beberapa hal penting terkait penyakit ini.

Tentang Cacar Monyet (Monkeypox)

penyebab dan gejala cacar monyet

Monkeypox ini adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus langka dari hewan (virus zoonosis) bernama virus monkeypox. Virus ini merupakan golongan Orthopoxvirus.

Seperti namanya, inang utama dari virus tersebut adalah hewan monyet. Awalnya, penyakit ini adalah penyakit endemik di Afrika Tengah dan Barat. Hingga akhirnya ditemukan mewabah pada sekumpulan kera penelitian yang dipelihara di laboratorium suatu institusi kesehatan pada tahun 1958 lalu. Nah, barulah, kasus penyakit ini menjangkiti manusia ditemukan pada 1970.

Baca Juga: Ketahui Penyakit Edema: Penyebab, Gejala, & Mengatasinya

Penularan dari hewan ke manusia terjadi melalui cakaran ataupun gigitan hewan, baik itu monyet, tikus ataupun tupai yang terinveksi virus. Penularan juga bisa terjadi jika ada kontak langsung dengan cairan tubuh dari hewan yang terinfeksi.

Sedangkan antarmanusia, penyakit cacar monyet menyebar lewat air liur yang mungkin masuk ke mata, hidung, mulut ataupun luka di kulit. Penyakit ini juga dapat menular lewat benda yang sudah terkontaminasi, misalnya pakaian penderita monkeypox. Namun umumnya penularan antarmanusia ini butuh kontak yang terbilang lama.

Dapatkan banyak data prospek dari internet dengan memiliki website bisnis. Hubungi jasa pembuatan website sekarang  

Gejala Cacar Monyet (Monkeypox)

Umumnya gejala monkeypox ini akan muncul saat 5 hingga 21 hari sejak terjadi infeksi virus. Masa inkubasi virus ini biasanya sekitar 6 hingga 13 hari, namun juga bisa saja lebih panjang. Di mana gejala awalnya berupa demam, letih dan lemas, sakit kepala, menggigil, nyeri otot dan juga pembengkakan pada kelenjar getah bening seperti benjolan pada leher, ketiak ataupun selangkangan. Di mana pembengkakan kelenjar getah bening ini jadi poin perbedaan cacar monyet dan cacar lainnya.

Gejala awal ini biasanya terjadi selama 1 hingga 3 hari ataupun lebih, yang juga disebut sebagai periode invasi. Di beberapa kasus juga terdapat gejala yang parah, di mana kelompok penderita yang terpapar virus lewat mulut ataupun saluran pernapasan mengalami gangguan pernapasan, seperti radang tenggorokan, batuk serta hidung berair.

Setelahnya, terjadi periode erupsi kulit, di mana akan muncul ruam pada wajah, yang kemudian menyebar ke bagian tubuh yang lainnya, terutama bagian lengan ataupun tungkai. Ruam ini nantinya akan berupa bintil berisikan cairan ataupun nanah, yang setelahnya akan pecah dan berkerak, lalu akan menyebabkan borok pada kulit. biasanya perubahan ruam menjadi kerak ini terjadi kurang lebih dalam waktu 10 hari. Dan butuh waktu kira-kira 3 minggu agar seluruh kerak tersebut bisa mengelupas sendiri.

Meskipun tidak memiliki gejala seperti yang disebutkan di atas, penderita pun bisa saja menularkan virus pada orang lain.

Kapankah Harus Memeriksakan Diri Ke Dokter?

Bila terjadi gejala yang mirip cacar air, seperti munculnya bintil berair, terutama bintil tersebut berisi nanah, Anda pernah kontak dengan monyet ataupun tupai dan juga baru saja pulang dari bepergian ke negara yang mengalami banyak kasus cacar monyet, maka Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter.

Diagnosis dan Pengobatan Cacar Monyet (Monkeypox)

pengobatan cacar monyet

Untuk tahap diagnosis, di pemeriksaan awal dokter akan memeriksa apakah ada gejala ataupun ruam yang muncul. Dokter pun biasanya akan menanyakan tentang riwayat bepergian Anda baru-baru ini.

Munculnya ruam memang belum tentu menandakan penyakit monkeypox ini, karena itu, dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan lanjutan seperti tes darah, tes usap tenggorokan dan juga mengambil sampel jaringan kulit.

Perihal pengobatan, sebenarnya belum ada pengobatan untuk mengobati penyakit ini. Apalagi, monkeypox ini adalah penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya, kira-kira sekitar 2 hingga 4 minggu. Namun, gejala yang muncul memang seringkali membuat tidak nyaman. Penyebaran virus ini pun bisa dicegah dengan melakukan vaksin cacar (smallpox).

Walaupun penyakit ini dapat sembuh sendiri dan punya tingkat kesembuhan tinggi, namun ada pula kasus dimana penyakit ini menyebabkan komplikasi. Hal ini rentan dialami oleh anak-anak, orang yang punya daya tahan tubuh yang lemah, belum mendapat vaksi dan juga orang yang tinggalnya di negara endemis ataupun bersanitasi buruk.

Baca Juga: Inilah 5 Penyebab Infeksi Paru dan Pencegahannya

Dapatkan banyak data prospek dari internet dengan memiliki website bisnis. Hubungi jasa pembuatan website sekarang  

Komplikasi yang bisa saja terjadi dapat berupa infeksi bakteri, infeksi paru-paru, radang otak dan juga infeksi kornea.

Itulah beberapa hal penting terkait cacar monyet atau monkeypox. Untuk mencegah tertularnya penyakit ini, Anda harus rajin menerapkan hidup bersih seperti rajin mencuci tangan menggunakan sabun terutama ketika akan memasak, makan, menyentuh hidung atau mata dan juga membersihkan luka.

Sebaiknya juga hindari berbagi alat makan dengan orang lain, menghindari kontak dengan hewan-hewan liar ataupun mengonsumsi dagingnya, dan juga memasak makanan hingga matang. Bukan hanya itu saja, Anda juga harus menguatkan kekebalan tubuh Anda dengan konsumsi makanan sehat, rutin olahraga dan juga konsumsi vitamin.

Anda bisa mendapatkan vitamin untuk menguatkan daya tubuh Anda di Apotik Puji. Anda pun dapat berkonsultasi dengan apoteker yang ada perihal obat ataupun vitamin yang akan Anda beli.

Related posts

Simak 5 Cara Jitu Cegah Flu di Musim Hujan

Ozil Santika

Ketahui Bahaya Merokok Bagi Perempuan

Ozil Santika

HIV AIDS – Penyebab, Gejala, dan Pencegahan

Ozil Santika