Sakit Maag, Gejala dan Penyebab
Penyakit

Serba-Serbi Sakit Maag yang Harus Dipahami

Tahukah kamu, sakit maag ternyata merupakan salah satu penyakit yang paling umum dialami masyarakat Indonesia. Dari data yang dimiliki pusat endoskopi Indonesia, ada 7000 kasus sakit maag yang telah dilakukan endoskopi, dan 85% adalah penyakit maag yang tidak diketahui penyebabnya.

Kebiasaan telat makan dianggap menjadi salah satu pencetus utama dari penyakit maag. Pola makan yang berantakan seperti ini diyakini bisa memicu produksi asam lambung yang berlebih sehingga akhirnya memicu terjadinya maag.

Serba serbi sakit maag

Pengertian Sakit Maag

Penyakit maag yang juga disebut sebagai dispepsia dalam dunia kedokteran merupakan gejala penyakit yang berupa nyeri dan panas di bagian lambug, yang bisa diakibatkan banyak kondisi. Di antaranya yaitu adanya luka terbuka di bagian lapisan dalam lambung (tukak lambung), infeksi bakter Helicobacter pylori, efek penggunaan obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) dan juga bisa karena stress.

Baca Juga: Penyakit Diare: Gejala, Penyebab Dan Cara Mengobatinya

Bisa dibilang, maag merupakan salah satu penyakit pencernaan yang mudah disembuhkan, namun bisa saja malah menjadi parah dan menjadi maag akut serta mengganggu aktivitas normal bila tidak juga ditangani.

penyebab maag menyerang

Faktor Risiko Penyakit Maag

Setiap orang, segala usia dan juga jenis kelamin, bisa saja mengalami penyakit maag, karena ini memang penyakit yang sangat umum. Namun, ada faktor risiko yang bisa membuat orang mengalami penyakit ini, yaitu adanya masalah emosional seperti depresi dan kecemasan, adanya infeksi bakteri Helicobacter pylori, efek samping obat antiinflamasi non steroid, makan secara berlebihan, berat badan berlebih, makan dengan terlalu cepat, konsumsi makanan berminyak, berlemak dan pedas, terlalu berlebihan mengonsumsi kafein, soda serta cokelat.

Bukan hanya itu saja, maag juga bisa muncul akibat dari komplikasi penyakit, seperti batu empedu, radang pankreas, kanker lambung ataupun penyumbatan usus.

Risiko Penyakit Maag

Gejala Sakit Maag

Setiap kali kita mengonsumsi makanan, makanan tersebut akan masuk ke lambung dan dicerna secara kimiawi dengan bantuan enzim pepsin dan renin, yang bercambung dengan asam lambung atau HCl. Bila terjadi gangguan, mukosa akan rusak dan akhirnya memunculkan rasa sakit atau nyeri.

Bila terjadi terus menerus, asam lambung akan memecah mukosa dan memicu terjadinya iritasi atau peradangan. Kondisi ini yang disebut penyakit maag. Rasa nyeri yang hadir karena maag akut dipicu karena asam lambung yang bersentuhan langsung dengan lapisan mukosa, sehingga ujung saraf pun jadi lebih peka terhadap rasa nyeri.

Kebanyakan, penyakit maag yang terjadi sifatnya ringan dan bisa ditangani tanpa perlu ke dokter. Gejalanya seperti perut yang terasa penuh setelah makan, cepat merasa kenyang dari biasanya, dan terasa nyeri atau panas di bagian ulu hati.

Namun bila penyakit ini muncul terus menerus bahkan disertai gejala muntah, kesulitan menelan, nyeri di bagian ulu hati dan juga berat badan menurun drastis tanpa sebab, sebaiknya segera temui dokter.

keluhan

Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Maag

Penyakit satu ini sebenarnya bisa dicegah terjadinya, dengan cara yang mudah, seperti makanlah dengan perlahan dan kalau bisa dalam porsi yang kecil, batasi makanan pedas dan juga berlemak yang berlebihan, kurangi konsumsi kafein, dan juga hindari obat yang bisa menyebabkan nyeri lambung.

Baca Juga: Kepala Sering Pusing? Mungkin ini Penyebabnya!

Selain pencegahan, cara mengatasi sakit maag yang parah bisa diatasi dengan penggunaan obat-obatan seperti antasida, antibiotic dan antidepresan. Konsumsi obat maag dan dibarengi terapi seperti meditasi dan juga relaksasi juga tentu akan membantu mengatasi rasa sakit karena maag.

Pengobatan Alami Untuk Sakit Maag

Selain dengan obat-obatan, ada juga cara dan bahan-bahan alami yang bisa dengan mudah ditemukan:

1. Merubah pola atau kebiasaan makan

Coba untuk membatasi ataupun menghindari makanan tinggi lemak. Hindari pula makanan pedas, konsumsi kafein dan makanan penyebab penyakit maag. Kamu juga harus mengubah kebiasaan makan jadi lebih sering, bisa 5-6 kali sehari. Namun dalam porsi yang kecil, dibanding makan 2-3 kali sehari dalam porsi yang besar. Kemudian, setelah makan, sebaiknya beri jeda 2-3 jam bila ingin tidur atau berbaring.

2. Jahe

Konsumsi jahe bisa membantu meredakan rasa mual, meredakan sakit di area perut, meningkatkan sirkulasi darah dan juga menangkal asam lambung. Kamu cukup menyeduh irisan jahe dalam air panas selama 10-20 menit, lalu meminumnya.

3. Teh chamomile

Selain jahe, kamu juga dapat mengonsumsi teh chamomile untuk menenangkan pencernaan serta mengurangi asam lambung berlebih. Sehingga penyakit maag yang kamu rasakan pun tidak mengganggu aktivitasmu. Namun, untuk orang yang juga sedang mengonsumsi obat pengencer darah, sebaiknya konsumsi teh ini dengan lebih hati-hati. Karena teh chamomile memiliki kandungan bahan antikoagulan yang bisa memicu pendarahan bila dikonsumsi berbarengan dengan obat pengencer darah.

4. Jus lidah buaya

Tanaman satu ini dikenal sebagai tanaman yang punya banyak kegunaan. Bukan hanya untuk kulit dan rambut saja, lidah buaya pun ternyata bisa membantu permasalahan maag yang kamu rasakan. Minum jus lidah buaya bisa membantu menenangkan rasa terbakar di kerongkongan karena asam lambung yang naik, menghindari terjadinya iritasi dan juga mengurangi terjadinya peradangan.

Perbedaan Sakit Maag Dengan GERD

Tidak sedikit orang yang menyamakan kedua penyakit ini. Karena memang gejalanya yang hampir serupa, dan sama-sama penyakit atau gangguan yang terjadi di lambung. Namun sebenarnya, maag dan GERD ini adalah penyakit yang berbeda.

Maag adalah istilah yang menggambarkan rasa tidak nyaman atau keluhan sakit karena adanya masalah di pencernaan. Sedangkan GERD (gastroesophageal reflux disease) adalah kondisi saat asam lambung naik ke kerongkongan atau esofagus sampai ke mulut. Orang yang memiliki penyakit maag bisa saja mengembangkan penyakit GERD ini.

Sebelumnya, sudah dijelaskan mengenai gejala maag yang umumnya terjadi. Untuk mengetahui perbedaan dengan GERD, kamu juga harus mengetahui bagaimana gejala GERD yang biasanya terjadi.

Dibandingkan dengan maag, GERD punya gejala yang cenderung berat. Karena GERD dan maag punya gejala yang berbeda yaitu refluks asam lambung, yang bila terjadi akan memicu sensasi terbakar di bagian dada atau yang biasa disebut dengan heartburn.

Sensasi terbakar ini akhirnya memicu gejala GERD yang lain. Pastinya sangat mengganggu keseharian kita, yaitu rasa terbakar di dada setelah makan terutama di malam hari. Makanan atau asam lambung bisa naik ke atas kerongkongan, nyeri di bagian dada, sulit menelan, dan rasa mengganjal di bagian kerongkongan.

Asam lambung yang naik ke kerongkongan tersebut juga bisa saja mengiritasi bagian kerongkongan, sehingga menyebabkan batuk kronis, suara serak karena pita suara bengkak, sesak napas, dan juga gangguan tidur.

Bila GERD dibiarkan, maka ini bisa berkembang lebih buruk dan memicu terjadinya sesak npas dan sakit di sekitar rahang. Bahkan gejalanya mirip sekali dengan gejala serangan jantung. Karena itu, bila kamu mengalami gejala-gejala yang sudah disebutkan di atas, ada baiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.

Related posts

Stunting – Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

Ozil Santika

Ketahui Penyakit Edema: Penyebab, Gejala, & Mengatasinya

rumi

Cari Tahu Penyebab Demam dan Cara Mengobatinya Di Rumah

rumi